Kau dan aku sama,
Sama-sama manusia,
Punya hati bisa mencinta,
Punya rasa bisa terluka.
Pada masa itu,
Ketika kau berkhianat,
Tertawa lepas di ujung sana,
Aku memang sungguh terluka,
Tapi bukankah sesungguhnya,
Kau sedang terhina?
Tak punya nilai.
Karena apalah arti janji,
Bila tak bisa ditepati?
Apalah arti memiliki,
Bila tak sudi memberi?
Dan pengkhianatan,
Bukanlah pemberian terindah,
Yang dapat diperjuangkan,
Oleh seorang pecinta.
Dan kalaupun kelak kan terulang,
Mungkin tak sengaja kau terjerembab,
Yakinlah kau tak bisa berkhianat selamanya.
(- mengutip PramoedyaAnantaNoer -)
Lihatlah dan nikmati,
Aku takkan memaki,
Aku takkan mencari,
Aku takkan memberi.
Biarlah nuranimu yang kan mengejarmu,
Di mimpi terkelam yang dapat terbayang,
Dan dia kan menangkapmu di akhir nafas,
Lalu membunuhmu perlahan dalam sesal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar