Senin, 24 Maret 2014

Kerisauan.

Jalanku panjang tak berujung,
Jalanmu gelap dan berkabut,
Hidupku dan hidupmu,
Bersama, tapi tak bersatu,
Lalu haruskah kugantungkan hatiku yang rapuh,
Di sejuntai benang hatimu?
Mengapa firasat ini jarang salah?
Serasa kutukan tuk lihat semua pertanda,
Dan membuat ini makin menyesakkan,
Semua selalu benar,
Dan aku yang kan selalu terluka.
Ingin kubutakan pikiranku,
Hingga tak terus menggerus cintaku,
Ingin kubekukan hatiku,
Hingga tak perlu terbunuh perlahan.
Kerisauan ini tak pernah salah,
Belum pernah salah,
Hiks,,
Lalu apa yang harus kulakukan?
Diam?
Memaafkan (lagi!)??
Huff,,
Andai aku bisa memalingkan rasaku darimu,
Dan mengubur cintaku hidup-hidup seperti dulu.

Rabu, 19 Maret 2014

Pun Kubiarkan Kau Berdusta.

Biar saja,
Kubiarkan semua terjadi,
Ta kubalas,
Ta kurajam,
Meskipun ku ingin,
Meskipun ku berhak.
Biarkan saja kau bertingkah,
Pun kubiarkan kau berdusta,
Biar puas,
Biar bahagia.
Biar kelak Tuhan ta akan marah,
Ketika kubiarkan kau menangis karena sesal,
Biar kelak Tuhan pun berduka,
Karena hatiku yang sudah kebas.
Biar saja,
Kubiarkan kau bersuka,
Ta kubahas,
Ta kutanya,
Meskipun ku ingin,
Meskipun ku harus.
Biar saja,
Kubiarkan hatiku beku,
Kubiarkan pikiranku berlalu,
Menghapus masa lalu,
Menghapus luka karena perbuatanmu,
Sedetik yang lalu.